Minggu, 21 Juli 2013

PEMANFAATAN LIMBAH KOMPUTER

Memanfaatkan Limbah Komputer

 Limbah. Sebuah kata yang dikonotasikan dengan sampah, kotor dan tidak berguna. Tapi bagaimana dengan limbah komputer. Apakah juga sama dengan limbah yang lain, kotor dan tidak berguna. Kotor mungkin ya, tapi kalau tidak berguna tentu harus dipikir ulang lagi.

Yang dimaksud limbah komputer disini adalah komputer atau bagian komputer yang sudah rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi. Limbah komputer bisa juga berarti komputer yang masih hidup tetapi karena teknologinya sudah tidak up to date (ketinggalan jaman) sehingga harus dibuang. Contoh dari komputer yang ketinggalan jaman ini adalah komputer 286, 386, 486 dan pentium low end. Bagi anda yang punya komputer dengan tipe seperti ini walaupun masih hidup, tetapi fungsinya sudah bergeser bahkan ada beberapa yang tidak mempunyai fungsi sama sekali.

Limbah komputer ini ternyata masih memiliki nilai jual yang cukup menggiurkan. Tentu saja harus ada pemilahan dan pemilihan dalam pengelolaan limbah yang satu ini. Komputer rusak harus dipilah dan dipilih berdasarkan bahan pembuatnya dan dipisahkan per bagian.

Komputer yang paling tidak terdiri dari CPU, monitor, keyboard dan mouse dipilah sebagai berikut : keyboard dan mouse dijadikan satu kelompok. Di kalangan “rombeng” bahan pembuat kedua alat ini disebut sebagai plastik keras. Nilai jual sekitar Rp 1.500,- per kilogram. Tapi jangan lupa, mouse dan keyboard memiliki kabel yang harus dipotong dan dipisah dulu karena memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Kabel apapun dalam kondisi terbungkus sedikitnya bernilai jual Rp 10.000,-. Bola-bola penggerak mouse yang terbungkus dalam karet ternyata berbahan dasar besi. Besi untuk saat ini merupakan komiditi yang lumayan meroket harganya.

Monitor rusak atau mati dan tidak bisa diperbaiki lagi juga masih memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Di tataran pengepul, nilai beli monitor seperti ini untuk 14 inch sekitar Rp 40.000,- per unit. Kalau 15 inch ke atas tentu lebih mahal. Kabarnya, monitor ini dipakai sebagai bahan dasar pembuatan TV rakitan, yang mesin dan casingnya banyak dijual bebas di pasaran.

Bagian yang paling banyak dipilah adalah CPU. Didalam CPU terdapat beberapa perangkat antara lain processor, RAM, harddisk, CD-ROM, Floppy Disk Drive, Motherboard, Card (Sound, VGA, LAN, dll), power supply, kabel-kabel, dan casing. Setiap perangkat tersebut dalam kondisi mati masih memiliki harga jual yang lumayan tinggi. Sebut saja processor, untuk beberapa jenis memiliki nilai jual hingga Rp 25.000,-. Untuk perangkat yang satu ini banyak dicari oleh pengepul untuk diambil kandungan emasnya.
Motherboard juga banyak diminati oleh para pengepul. Bahkan tawaran beli dari luar negeri pun sering didapati lewat internet. Harga per kilonya mencapai Rp 30.000,-. Harga ini juga berlaku untuk RAM, card, dan board/pcb harddisk. CD-ROM dan Floppy Disk Drive dijual dengan cara ditimbang. Kedua perangkat ini masuk kategori seng. Nilai beli di tingkat pengepul sekitar Rp 2.000,- per kilo. Namun jika kita mau “membelah”nya, nilai jualnya akan sedikit lebih tinggi karena di dalamnya ada kandungan aluminium, tembaga dan pcb.

Kandungan aluminium atau biasa disebut diral bisa kita dapatkan dari bodinya harddisk. Nilai jual diral ini sekitar Rp 14.000,- per kilo atau kalau kita tidak mau repot cukup menjual dalam bentuk per unit. Rp 6.000,- itulah harga pasaran untuk 1 buah harddisk dengan kapasitas berapapun. Power supply pun punya harga yang lumayan. Tidak peduli apakah pakai teknologi AT atau ATX dan tidak peduli berapapun watt dayanya, harga 1 buah PSU sekitar Rp 7.000,-.

Uraian di atas jelas menggambarkan bahwa setiap bagian dari komputer rusak atau mati masih memiliki nilai. Sekecil apapun nilai itu tentu ada gunanya. Sekarang, bagaimana kita menyikapi peluang ini agar bisa meningkatkan pemasukan untuk kita.

 CONTOH DARI PEMANFAATAN LIMBAH KOMPUTER 

 PEMANFAATAN LIMBAH KEYBOARD

 
Bagaimana caranya mengolah limbah keyboard menjadi barang yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk menunjang fungsi komputer. Tentu saja fungsi keyboard ini yang berbeda dengan fungsi mouse. Keyboard digunakan pada komputer untuk memberikan perintah tombol-tombol tertentu dan untuk mengetik suatu rangkaian huruf/angka/simbol.

Mirip dengan perkembangan teknologi komputer dan asesorisnya, maka teknologi untuk keyboard pada dasarnya juga berkembang pesat. Hanya saja dari sisi fungsi relatif tidak begitu berbeda, perkembangan menyangkut aspek estetika, bentuk ergonomik, kenyamanan penggunaan, jumlah tuts dan hal-hal kecil lainnya. Termasuk dalam hal ini adalah teknologi keyboard yang tersambungkan dengan kabel ataupun dengan sistem wireless. Ada keyboard yang berukuran besar maupun keyboard yang berukuran tipis dan dapat digulung. Ada keyboard yang berwarna standar seperti hitam atau putih, maupun ada keyboard yang dibuat dalam variasi warna tertentu. Dari pilihan ini tentu saja mengakibatkan konsumen akan menginginkan keyboard yang memenuhi selera dan keperluan yang bersangkutan. Pada sisi lain, keyboard seperti halnya mouse juga merupakan asesoris komputer yang harganya relatif murah, sehingga pengadaan keyboard sering diikutkan pada pembelian komputer baru. Langkah ini kadang sebenarnya kurang efisien mengingat usia pakai keyboard itu relatif lama dan biasanya tingkat kerusakan keyboard sangat rendah. Dengan demikian keyboard lama pada dasarnya masih dapat digunakan untuk digunakan pada komputer yang baru. Realitasnya selalu akan muncul keyboard-keyboard yang dibuang dan bersifat sebagai limah. Jumlah yang ada semakin lama akan semakin banyak dan hal ini tentu saja perlu dilakukan pemikiran untuk pengelolaannya.

Limbah keyboard

Pengelolaan limbah keyboard ini mirip dengan strategi untuk pengelolaan mouse ini yakni dilakukan dengan menggunakan strategi 3R yakni reduce, reuse, dan recycle. Pengelolaan ini hendaknya dapat dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari produsen, distributor maupun pihak lain seperti masyarakat.
Program reduce limbah keyboard mutlak dapat dilakukan mengingat sebenarnya kalau masih ada keyboard lama, maka hal itu masih dapat digunakan kembali. Seperti telah disebutkan di atas tingkat kerusakan keyboard itu relatif rendah sehingga peluang pembelian keyboard baru menjadi tidak begitu diprioritaskan. Kendalanya adalah harga keyboard itu relatif murah dibandingkan harga komputer, sehingga konsumen terpancing untuk selalu membeli keyboard baru saat membeli satu perangkat komputer. Hal ini mungkin terpancing dengan bentuk dan variasi keyboard selalu beragam dan berbeda-beda, padahal dari sisi teknologi, perkembangan keyboard relatif juga lambat.

Teknik perawatan keyboard agar selalu dapat digunakan dengan baik dan normal adalah dengan jalan pembersihan. Hal ini khususnya dilakukan untuk keyboard yang digunakan di ruangan yang kurang bersih atau bahkan oleh pemakai yang melakukan pekerjaan komputer sambil merokok. Keyboard yang digunakan akan berakibat kotor terutama pada sela-sela tuts yang mungkin akan berakibat tombol tidak berfungsi. Perawatannya adalah dengan jalan membuka keyobard dan mencuci setiap tombol yang ada, kemudian dipasangkan kembali. Cara yang mudah adalah dengan jalan meniup menggunakan pompa tangan atau kompresor ke arah bagian tombol. Yang perlu diingat adalah saat membersihkan tentu saja keyboard dalam keadaan tidak terkoneksi ke CPU komputer. Di beberapa kota, saat ini juga dijumpai jasa pencucian keyboard yang memudahkan kita untuk menyerahkan tugas perawatan dan pencucian keyboard agar dapat bersih dan berfungsi secara normal kembali.

Keyboard parah.
Untuk langkah reuse pada dasarnya masih dapat dilakukan oleh para pemilik keyboard itu. Untuk langkah recycle tentu saja pihak produsen yang mesti bertanggung jawab melakukan hal ini. Alternatif reuse adalah dengan menawarkan keyboard bekas kepada pihak yang memerlukan untuk fasilitas komputer yang digunakan.

Keyboard pada dasarnya terdiri dari komponen papan plastik yang dilengkapi dengan tombol dari masing-masing karakter atau perintah. Tombol-tombol inilah yang dengan teknik artistik dapat dimanfaatkan untuk membentuk produk baru yang bersifat artistik. Langkah ini merupakan salah satu upaya recycle dari limbah keyboard yang dapat dilakukan. Beberapa kreasi kerajinan tangan yang dibuat dari limbah keyboard ini saya peroleh dari internet dengan bentuk yang cukup menarik untuk dipajang sebagai komponen dekorasi.
GAMBAR HASIL


Kreasi dari limbah keyboard
Kreasi keyboard bekas

Media Transmisi Jaringan Komputer

Media Transmisi Jaringan Komputer

Media Transmisi adalah media yang digunakan untuk mengirimkan informasi dari sender ke receiver sehingga informasi tersebut sampai ke tujuan.

Media transmisi dalam sebuah jaringan komputer ialah sebuah alat bantu yang dipergunakan untuk menghubungkan satu perangkat komputer ke komputer lain sehingga dapat terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan beberapa komputer atau perangkat lain menjadi satu dari bagian jaringan komputer

Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau tidaknya medium  tersebut.

Media transmisi pada jaringan komputer itu ada 3 jenis :
1. Copper Media atau sering dikenal dengan media tembaga
2. Optical Media atau lebih gaulnya Media Optik
3. Wireless Media atau lebih ngartisnya Media tanpa menggunakan kabel
Copper Media ( Media Tembaga )

Copper Media ialah media transmisi yang terbuat dari bahan tembaga, nah kalo istilah gaulnya sih disebut dengan  ” Kabel “ . Nah data yang dikirim lewat kabel ini bentuknya berupa sinyal sinyal listrik ( tegangan atau arus ) Digital brewww.
nah berikut ialah jenis jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer :
1. koaksial
2. STP
3. UTP
Kabel Koaksial

Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini
merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor.
Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah :
  • murah dan jarak
  • jangkauannya cukup jauh.
Kekurangannya adalah :
  • susah pada saat instalasi.
  • Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan
Berikut contoh penampakan dari kabel koaksial :




Kabel Twisted Pair

nah twister pair ini ada dua keluarga brewww, pertama STP dan kedua ialah UTP. Yang ngebedainnya cuma yang STP ada pelindungnya buat biar ga interferensi satu lagi ga ada pelindungnya jadi agak rentan. yuk kita bahas aja kelebihan dan kekurangannya masing masing
STP ( Shield Twisted Pair )
Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m
berikut penampakannya :
 












UTP ( UnShielded Twister Pair )
Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m


noh kan bedanya cuma di pelindungnya doank :D

Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :
Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.
Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan
kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan
berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.
Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m. Media lain pendukung kabel UTP antara lain Crimp Tool dan connector RJ-45.. Crimp tool / Crimping tool adalah alat untuk
memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-11 tergantung kebutuhan. Bentuknya macam – macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga yang hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja.


Optical Media
Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi
sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.
Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat.
Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibreoptic (serat optic).Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah)
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber,satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).
  • ST Konektor biasanya dipakai untuk yang singlemode
  • SC konektor biasanya dipakai untuk yang multimode
berikut penampakannya brewww :



Wireless Media ( Media Tanpa Kabel )
Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak,bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah  dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada. Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim
melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.
penampakan alatnya nih brewww :